Intra Frekuensi Handoff :
Yaitu event dimana trigger nya terjadi pada saat qualitas dari suatu
cell di luar active set nilainya memenuhi dari threshold untuk masuk kategori
event 1A. jika memenuhi delay waktu tertentu, maka cell tsb bisa masuk aktif. Ini mirip
Tadd di CDMA2000, yang intinya adalah trigger buat menambah cell menjadi aktif.
Rumus formula 1A :
Bingung dengan rumusnya ? oke saya juga mengalaminya saat
mempelajarinya, karenya di buat mudah saja. Bahwa nilai2 seperti H1a
(hysteresis), CIO dll adalah nilai2/parameter yg nilainya bisa di ubah2 untuk
mengatur formula 1A. kita fokuskan saja di salah satu, missal H1a. maka setiap
nilainya di naikan/di turunkan maka akan mempengaruhi formula 1A.
Sebagai contoh gambar di bawah :
Penjelasan :
Ada 2 cell yaitu cell A dan Cell B, sementara symbol C adalah
formula 1A event. C di hitung berdasarkan formula 1A di atas, dimana unsur yg
terlibat adalah relatife terhadap nilai cell yang terbaik, dimana di contoh
gambar yaitu cell A. maka formula event 1A, akan mengikuti pola cell A, dengan
unsur2 lain sebagai pengurang/penambah seperti hsiterisi (H1a). focus dulu di
H1a, jika kita naikan/turunkan H1a, maka delta/jarak reporting range antara A
dan C akan mengikuti nilai H1a. semakin besar nilai jarak reporting range
antara A dengan C, maka semakin mudah cell B masuk trigger 1A event.
Kebalikanya semakin kecil jarak range antara A dengan C, maka semakin sulit
masuk 1A event.
Yaitu kondisi dimana sebuah cell di kondisi Active set, memenuhi kriteria 1B dimana cell tsb mempunyai kategori kualitas menurun di bawa threshold 1B. jika sudah memenuhi delay waktu tertentu, maka cell tsb akan di keluarkan/delete dari active set. Ini mirip dengan Tdrop di CDMA2000, artinya bisa menjadi trigger bauat mengeluarkan cell dari active set.
Rumusnya mirip2 1A, sbb :
Rumusnya
jangan di persulit, cukup perhatikan salah satu parameter nya saja. Bahwa
merubah salah satu parameter berarti merubah threshold 1B. contoh di bawah :
Penjelasan
:
Ada 2 cell yaitu cell A dan Cell B, sementara symbol C adalah
formula 1B event. C di hitung berdasarkan formula 1B di atas, dimana unsur yg
terlibat adalah relatife terhadap nilai cell yang terbaik, dimana di contoh
gambar yaitu cell A. maka formula event 1B, akan mengikuti pola cell A, dengan
unsur2 lain sebagai pengurang/penambah seperti hsiterisis (H1b). focus dulu di
H1b, jika kita naikan/turunkan H1b, maka delta/jarak reporting range antara A
dan C akan mengikuti nilai H1b. semakin besar nilai jarak reporting range
antara A dengan C, maka semakin sulit cell B masuk trigger 1B event, artinya
cell B peluangnya untuk untuk di delete semakin susah dari active set.
Kebalikanya semakin kecil jarak range antara A dengan C, maka semakin mudah
masuk 1B event, artinya semakin muda cell B di buang dari active set.
Yaitu dimulai adanya suatu cell di luar aktiv set dimana kualitasnya
lebih baik dari cell terendah yg ada di active set dengan mengacuh pada formula
1C event. Jika memenuhi rentang waktu tsb, maka cell tsb akan menggantikan cell
yg aktif. formulanya :
Rumusnya jangan di persulit, cukup perhatikan salah satu parameter
nya saja. Bahwa merubah salah satu parameter berarti merubah threshold 1C.
contoh di bawah :
Penjelasan :
Ada 4 cell yaitu cell A, B, C dan Cell D, sementara symbol E adalah
formula 1C event. C di hitung berdasarkan formula 1C di atas, dimana unsur yg
terlibat adalah relatife terhadap nilai cell aktif yang terburuk, dimana di
contoh gambar yaitu cell C yg terburuk, sementara Cell D di luar aktif set tapi
nilainya mulai membaik. maka formula event 1C, akan mengikuti pola cell C,
dengan unsur2 lain sebagai pengurang/penambah seperti hsiterisi (H1c). focus
dulu di H1c, jika kita naikan/turunkan H1c, maka delta/jarak reporting range
antara E dan C akan mengikuti nilai H1c. semakin besar nilai jarak reporting
range antara E dengan C, maka semakin sulit cell D masuk trigger 1C event,
artinya cell D peluangnya untuk untuk masuk active set semakin sulit.
Kebalikanya semakin kecil jarak range antara E dengan C, maka semakin mudah
masuk 1C event, artinya semakin muda cell D masuk active set menggantikan cell
C.
1D event
Yaitu kondisi dimana cell terbaik di ganti dengan cell lain yg lebih
baik dengan mengacuh pada formula 1D event. Formulanya :
Rumusnya jangan di persulit, cukup perhatikan salah satu parameter
nya saja. Bahwa merubah salah satu parameter berarti merubah threshold 1D.
contoh di bawah :
Penjelasan :
Ada
2 cell yaitu cell A dan Cell B, sementara symbol C adalah formula 1D event. C
di hitung berdasarkan formula 1D di atas, dimana unsur yg terlibat adalah
relatife terhadap nilai cell yang terbaik, dimana di contoh gambar yaitu cell
A, sementara cell B seiring waktu nilainya lebih baik. maka formula event 1D,
akan mengikuti pola cell A, dengan unsur2 lain sebagai pengurang/penambah
seperti (H1d). focus dulu di H1d, jika
kita naikan/turunkan H1d, maka delta/jarak reporting range antara A dan C akan
mengikuti nilai H1d. semakin besar nilai jarak reporting range antara A dengan
C, maka semakin sulit cell B masuk trigger 1D event, artinya cell B peluangnya
untuk untuk menjadi cell terbaik(best cell) semakin sulit. Kebalikanya semakin
kecil jarak range antara A dengan C, maka semakin mudah masuk 1D event, artinya
semakin muda cell B menjadi cell terbaik(best cell).
Lanjut ke Bag 3 Interfrekuensi Handoff
Lanjut ke Bag 3 Interfrekuensi Handoff
No comments:
Post a Comment