PN Planning
Pseudo Noise Code (PN Code) di gunakan
untuk identitas sebuah Sector BTS agar bisa di kenali oleh MS.
Kenapa di butuhkan planning untuk alokasi PN Code :
Kenapa di butuhkan planning untuk alokasi PN Code :
1. PN yang
tersedia sebayak 512 PN, sehingga butuh pengaturan pengalokasian identitas
Sector BTS (Pilot) untuk network yang besar. Di mungkinkan juga menggunkan PN
yang sama dengan jarak minimum yg di perbolehkan
2. Walaupun
antar sector BTS menggunakan PN yang berbeda tetapi ada kemungkinan terjadi
kesalahan pembacaan di karenakan delay propagasi, sehingga di anjurkan ada
spasi yang cukup antar BTS dalam penggunaan PN Code. Spasi ini di sebut juga
Pilot Increment.
Maka dengan Pilot Increment
jumlah PN yang tersedia:
PN yang tersedia = (512 / PIlot
Increment)
Maka Jika PIlot Increment semakin
besar, jumlah PN yang tersedia semakin berkurang tetapi kelebihanya adalah
semakin baik terhadap aliasing akibat delay propagasi. Kebalikanya semakin
kecil Pilot Incremen semakin besar PN yang tersedia, tetapi semakin rentan
terhadap delay propagasi.
Contoh : Pilot Increment = 4,
maka :
PN yg tersedia = 512/4 = 128.
Dengan 128 PN maka bisa
mendesaign max 128 identitas sectoral dalam satu cluster. Misal satu BTS
terdiri dari 3 sector, maka max BTS yg bisa di set adalah :
Jumlah BTS/Cluster = 128/3 = 42
BTS dalam satu cluster.
Contoh Gambar Planning PN :
Dari contoh di atas PN Increment
adalah 4.
Cara lain untuk penerapan PN
untuk identitas sector BTS adalah dengan metode non uniform atau tidak
berurutan yg berdekatan. dimana di setiap sector BTS di buat spasi yanga jauh
antar sector dengan tetap menggunakan increment 4. Misal dalam satu BTS terdiri
dari 3 sector, maka bisa kita terapkan PN nya spasi 168. Sehingga jarak antar
PN dalam satu BTS berjauhan untuk meminimkan efek delay propagasi.
No comments:
Post a Comment