Inter frekuensi handoff (Bag 3)



Inter frekuensi handoff (Bag 3)

Inter frekuensi handover bisa terjadi antar satu frekuensi ke frekuensi yang lain, dimana perpindahan/handoff ini bisa di dasarkan pada pengukuran cell, atau karena di dasarkan pada hal lain seperti kapasitas dll. Pada banyak user/HP/UE dimana hanya ada 1tx/rx,
maka dalam kondisi DCH(dedicated chanel) maka user/ue perlu melakukan metoda pengukuran yg di sebut compressed mode, yaitu penggunaan slot tertentu untuk pengukuran frekuensi lainnya. Oleh karenanya perlu hanya di kondisi2 tertentu saja pengukuran frekuensi lain ini di lakukan, karena akan menkonsumsi power dan kapasitas berlebih. maka di butuhkan measurement event/trigger, adapun event2 interfrekuensi cukup banyak, diantaranya adalah event 2D dan 2F yaitu event pengukuran cell yg frekuensinya sedang di pakai, dimana event ini bisa di gunakan untuk event trigger yg lain seperti inter Frekuensi handoff berdasarkan event 2A, 2B atau 2C. Detailnya sbb :

- 2D event
Kondisi dimana kualitas frekuensi yg sedang di pakai di bawah threshold sesuai formula 2D event. Formula sbb :

Tused 2d adalah absolute threshold event 2D
H2d adalah Hysteresis parameter, nilai ini bisa kita turunkan/naikan sesuai kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan event 2D.
Event 2D bisa menjadi trigger di mulainya pengukuran frekuensi lain atau bisa juga interRAT untuk memulai pengukuran GSM cell.
Contoh :



Penjelasan :
Ada 2 cell yaitu cell A dan Cell B, sementara symbol garis putus adalah formula 2D event, di hitung berdasarkan formula 2D di atas, dimana unsur yg terlibat adalah threshold dan histeresis. focus dulu di H2d, jika kita naikan/turunkan H2d, maka symbol garis putus2 akan mengikuti H2d. semakin besar nilai 2D event, maka semakin sering/mudah event 2D terjadi. Sebaliknya semakin kecil nilai formula 2D, semakin susah/jarang event 2D terjadi.

- 2F
Kondisi kebalikan dari event 2D, yaitu dimana frekuensi yg di pakai kualitasnya di atas threshold dari formula 2F.  event ini juga bisa di pakai untuk menghentikan pengukuran frekuensi lain/inter RAT, agar menghemat daya dan kapasitas tidak tidak melakukan pengukuran frekuensi lain (compressed mode).
Formula 2F :

Tused 2f adalah absolute threshold event 2F
H2f adalah Hysteresis parameter, nilai ini bisa kita turunkan/naikan sesuai kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan event 2F.
Contoh :




- 2A

Kondisi dimana terjadi perubahan cell terbaik dengan mengacu pada formula 2A.

Qnotbest = hasil pengukuran frekuensi lain yg tidak sedang di gunakan
Qbest = hasil pengukuran frekuensi dengan nilai terbaik yang sedang di gunakan
H = histeresys

Sebagai contoh :


Ada 2 cell yaitu cell B yang sedang di active set dengan nilai terbaik, kemudian ada cell A seiring waktu nilainya membaik. Di titik tertentu cell B menyentu garis threshold, sehingga event 2D muncul dan awal di mulainya pengukuran interfrekuensi (mengukur frekuensi lain karena frekuensi yg sedang di pakai memburuk = event 2D). di titik tertentu terjadi trigger event 2A, dimana histeresys event 2A memenuhi formula. Karena memenuhi rentang waktu tertentu cell A menggantikan Cell B.

- 2B
Kondisi dimana frekuensi yg di gunakan di bawa threshold, sementara frekuensi lain yg tidak di pakai di atas threshold. Dengan kata lain frekuensi yg sedang di pakai memburuk kualitasnya, sedangkan frekuensi lainya yg di ukur kualitasnya bagus dan memenuhi formula 2B. dengan event 2B, maka trigger hard handoff bisa terjadi dari frekuensi yg sedang terpakai ke frekuensi lainya.
Formula :


            Q adalah hasil pengukuran
Non used = frekuensi lain yg tidak sedang di gunakan
Used = Frekuensi yang sedang di gunakan
T adalah absolute threshold
H adalah Histeresys parameter







 

No comments:

Post a Comment